APA ITU AYAM PARENT STOCK BROILER?

Tanggal :19/05/2023 15.40.00 Penulis : Creative Team


Seiring meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan pangan salah satunya yaitu peningkatan permintaan ayam broiler sudah banyak masyarakat yang terjun ke dunia bisnis peternakan baik menjadi peternak ayam broiler, penjual peralatan ternak ayam broiler, maupun penyedia bibit DOC (day old chick). Bibit DOC menjadi penting baik dari segi kualitas maupun kuantitas karena sangat berpengaruh terhadap jalannya bisnis ternak ayam broiler yang dijalankan. Lalu dari manakah bibit DOC itu berasal?

 

Pada artikel kali ini kita akan membahas ayam parent stock broiler yang nantinya ayam parent stock ini akan dikawinkan untuk menghasilkan ayam final stock dengan spesifikasi tertentu. Ayam final stock ini sering kita sebut DOC yang nantinya dibudidayakan di kandang dalam kurun waktu sekitar 30 sampai 35 hari sampai masa panen. Ayam parent stock ini biasa disebut ayam pembibit atau breeder yang memiliki sifat yang sama seperti final stock yaitu pertumbuhannya yang cepat.

 

Fase pemeliharaan ayam parent stock broiler secara umum terbagi menjadi 3 periode yaitu periode starter pada umur 0-4 minggu, periode grower pada umur 4-18 minggu, dan periode breeder pada umur 18 minggu sampai akhirnya ayam tersebut sudah tidak produktif lagi atau sering disebut afkir. Populasi parent stock broiler di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah dengan cara membatasi umur produksi ayam parent stock hanya sampai 64 pekan. Usia ayam parent stock lebih dari 64 pekan wajib di afkir. Periode starter dan grower menjadi fase yang perlu perhatian lebih karena proses pemeliharaan yang terjadi pada fase ini akan berpengaruh pada telur yang diproduksi. Beberapa tujuan serta sasaran dari fase pemeliharaan yaitu meminimalisir mortalitas, meningkatkan keseragaman bobot ayam, dan meningkatkan kesehatan ayam.

 

Terdapat beberapa sistem pemeliharaan ayam parent stock yaitu sistem ekstensif, sistem semi intensif, dan sistem intensif. Setiap sistem pemeliharaan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun begitu, apapun sistem pemeliharaannya sebaiknya peternak menerapkan sistem all in all out yang artinya hanya ada satu macam umur dalam kandang. Peralatan kandang ayam parent stock juga harus mendukung. Tempat pakan maupun tempat minum ayam antara jantan dan betina perlu dibedakan karena ayam breeder jantan dan ayam breeder betina memiliki ciri fisik yang berbeda.

 

kategori blog

Post terbaru

Komentar Terbaru

Tag

Respon Komentar

Belum Ada Komentar

Tinggalkan Komentar

* Komentar akan ditampilkan bila disetujui
Logo IDT
Chatbot