Ayam
merupakan binatang unggas yang biasa dimanfaatkan hasilnya berupa daging, telur,
bulu, dan bahkan kotorannya. Jenis ayam yang biasa ditemukan di Indonesia sangatlah
beragam. Kali ini kita akan membahas 1 jenis ayam yang berasal dari Afrika dan
sudah ada di Indonesia tetapi masih sedikit keberadaannya.
Ayam
mutiara atau juga dikenal sebagai Guinea Fowl merupakan ayam hias dari Afrika
yang sekilas tampilannya mirip dengan burung puyuh. Walaupun termasuk jenis
burung, ayam mutiara tidak dapat terbang tinggi. Panjang tubuh ayam mutiara bisa
mencapai 70 cm dengan berat hingga 1,5 kilogram. Wajah ayam mutiara sangat
unik. Mereka memiliki tanduk ujung bagian atas, hidung, dan pial yang sangat
berbeda dengan ayam lainnya. Jantan dan betina ayam mutiara juga dapat
dibedakan berdasarkan ketiga hal di atas. Pada ayam mutiara jantan tanduk ujung
bagian atas terlihat tegak, berisi, tumpul, serta warna tanduk yang gelap. Bengkakan
atas hidung ayam mutiara jantan kelihatan jelas dan pial bawah berwarna merah
terang dan lebar. Sedangkan pada ayam mutiara betina tanduk ujung bagian
atasnya tidak tegak tetapi agak serong ke belakang, kurang berisi, dan agak
tajam. Bengkakan atas hidung ayam mutiara betina tidak terlihat jelas dan pial
bawah berwarna merah pudar dan lebih kecil.
Terdapat
beragam jenis ayam mutiara seperti ayam mutiara putih, ayam mutiara silver,
ayam mutiara plangkok, dan ayam mutiara hitam. Seperti namanya, ayam mutiara putih
memiliki bulu berwarna putih pada seluruh tubuhnya. Motif mutiara pada ayam mutiara
putih tidak terlalu terlihat karena warna motif mutiara yang sama dengan warna
bulu dasar. Sedangkan motif mutiara pada ayam mutiara silver cukup terlihat
karena warna bulu dasarnya berwarna silver atau abu-abu. Ayam mutiara silver
ini juga sering disebut ayam mutiara lavender. Selanjutnya ada ayam mutiara jenis
plangkok yang mempunyai bulu warna hitam dengan motif mutiara berwarna putih. Terakhir
ada jenis ayam mutiara hitam yang mempunyai bulu warna hitam di seluruh
badannya dengan bitnik mutiara berwarna putih.
Ayam mutiara sama seperti jenis ayam
lainnya yang dapat bertelur dan bisa diternakkan untuk dimanfaatkan sebagai
ayam hias atau dimanfaatkan telurnya. Ayam mutiara hanya bertelur pada bulan
September sampai Maret. Ayam mutiara mulai bertelur saat usianya sekitar 6 atau
7 bulan. Sekali bertelur ayam mutiara bisa sampai 70 butir permusimnya. Telurnya
keras dan kasar sehingga ayam mutiara perlu bantuan untuk menetaskan telurnya
baik bantuan berupa penggunaan mesin tetas atau dierami oleh indukan ayam
kampung. Pengeraman telur ayam mutiara sekitar 28 hari.
Bagi Anda yang tertarik untuk ternak
ayam mutiara, Anda harus membuat lingkungan ayam semirip mungkin dengan
lingkungan aslinya agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Persiapkan kandang untuk
beternak dengan sebaik mungkin. Penuhi juga kebutuhan nutrisi pakan ayam mutiara
agar produksi telur maksimal. Umumnya pada ternak ayam broiler peternak menjaga
kualitas pakan dengan bantuan peralatan tempat makan ayam otomatis tetapi peternak ayam mutiara
dituntut harus telaten dalam beternak karena anakan ayam mutiara tidak bisa
makan sendiri.