Telur
ayam menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Selain kemudahan
dalam cara mendapatkan dan mengolah telur ayam, harga yang sangat terjangkau
menjadi alasan mengapa telur ayam menjadi pilihan utama untuk sumber protein
hewani. Kebutuhan terhadap telur ayam yang tinggi dan selalu meningkat seiring
pertambahan populasi menjadi potensi yang sangat besar untuk terjun ke bidang bisnis
ternak ayam layer.
Dalam
menjalankan bisnis apapun termasuk beternak ayam layer sebaiknya memahami
kendala yang mungkin dapat terjadi baik di awal, tengah, maupun akhir dari pemeliharaan
ternak ayam layer. Salah satu permasalahan dalam beternak ayam layer yaitu mengenai
produktivitasnya dalam menghasilkan telur. Peternak layer tentu mengharapkan kualitas
telur yang baik dan kuantitas dengan jumlah yang banyak. Tetapi dalam pelaksanaannya,
peternak akan menemui kondisi dimana produktivitas ayam layer menurun yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor.
Produktivitas
tiap ayam bergantung terhadap performa ayam layer. Permasalahan produktivitas
ayam layer ini dimulai dari awal pemeliharaan pullet. Beberapa peternak layer
di Indonesia masih belum memahami bagaimana cara merawat pullet sebagai titik
awal mula perkembangan dari layer. Pullet adalah ayam petelur dara yang siap
produksi dengan umur 0-16 minggu dimana pada masa ini pullet diharapkan menjadi
cikal bakal bibit yang nantinya akan diharapkan memiliki produktivitas tinggi.
Sebelum
membahas bagaimana pemeliharaan pullet yang baik, peternak wajib tahu faktor-faktor
untuk pemilihan pullet yang baik guna meningkatkan keuntungan ternaknya. Faktor
utama dalam memilih pullet yaitu umur pullet. Pemilihan pullet umur 16-17
minggu dinilai kurang tepat karena jarak yang terlalu dekat dengan masa mulai
produksi telur di umur 18 minggu. Hal tersebut dikarenakan adaptasi yang harus
dilakukan oleh pullet. Pemilihan pullet umur 13 minggu dengan bobot minimal 1
kg dinilai lebih tepat. Faktor lainnya yaitu deplesi. Pada usia 0-15 minggu maksimal
nilai deplesi yaitu 3%. Pullet yang dipilih juga harus sehat dengan melihat
ciri-ciri fisik seperti tidak lesu, tidak ada lendir di hidungnya, dan bulu
mengkilap.
Setelah
memilih pullet kemudian berlanjut ke tahap manajemen pemeliharaan. Langkah pertama
yaitu lakukan pemindahan ketika cuaca sedang tidak panas dan pindahkan pullet
secara hati-hati agar tidak terjadi kecacatan yang disebabkan saat proses
pemindahan. Kedua, berikan pullet air minum dan pakan. Penjualan tempat pakan ayam layer mudah
ditemukan. Bentuk tempat pakan ayam layer dengan sistem kandang baterai yaitu berupa
talang pakan. Setelah itu berikan vitamin dan elektrolit agar stamina pullet
tetap terjaga. Keberhasilan peternak dalam menjalankan pemilihan dan
pemeliharaan yang baik akan berdampak terhadap produktivitas telur dan
meningkatkan keuntungan yang maksimal.