AYAM PULLET UNTUK TERNAK LAYER

Tanggal : 11 Mei 2023 Penulis : Creative Team


Telur ayam menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Selain kemudahan dalam cara mendapatkan dan mengolah telur ayam, harga yang sangat terjangkau menjadi alasan mengapa telur ayam menjadi pilihan utama untuk sumber protein hewani. Kebutuhan terhadap telur ayam yang tinggi dan selalu meningkat seiring pertambahan populasi menjadi potensi yang sangat besar untuk terjun ke bidang bisnis ternak ayam layer.


Dalam menjalankan bisnis apapun termasuk beternak ayam layer sebaiknya memahami kendala yang mungkin dapat terjadi baik di awal, tengah, maupun akhir dari pemeliharaan ternak ayam layer. Salah satu permasalahan dalam beternak ayam layer yaitu mengenai produktivitasnya dalam menghasilkan telur. Peternak layer tentu mengharapkan kualitas telur yang baik dan kuantitas dengan jumlah yang banyak. Tetapi dalam pelaksanaannya, peternak akan menemui kondisi dimana produktivitas ayam layer menurun yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.


Produktivitas tiap ayam bergantung terhadap performa ayam layer. Permasalahan produktivitas ayam layer ini dimulai dari awal pemeliharaan pullet. Beberapa peternak layer di Indonesia masih belum memahami bagaimana cara merawat pullet sebagai titik awal mula perkembangan dari layer. Pullet adalah ayam petelur dara yang siap produksi dengan umur 0-16 minggu dimana pada masa ini pullet diharapkan menjadi cikal bakal bibit yang nantinya akan diharapkan memiliki produktivitas tinggi.


Sebelum membahas bagaimana pemeliharaan pullet yang baik, peternak wajib tahu faktor-faktor untuk pemilihan pullet yang baik guna meningkatkan keuntungan ternaknya. Faktor utama dalam memilih pullet yaitu umur pullet. Pemilihan pullet umur 16-17 minggu dinilai kurang tepat karena jarak yang terlalu dekat dengan masa mulai produksi telur di umur 18 minggu. Hal tersebut dikarenakan adaptasi yang harus dilakukan oleh pullet. Pemilihan pullet umur 13 minggu dengan bobot minimal 1 kg dinilai lebih tepat. Faktor lainnya yaitu deplesi. Pada usia 0-15 minggu maksimal nilai deplesi yaitu 3%. Pullet yang dipilih juga harus sehat dengan melihat ciri-ciri fisik seperti tidak lesu, tidak ada lendir di hidungnya, dan bulu mengkilap.


Setelah memilih pullet kemudian berlanjut ke tahap manajemen pemeliharaan. Langkah pertama yaitu lakukan pemindahan ketika cuaca sedang tidak panas dan pindahkan pullet secara hati-hati agar tidak terjadi kecacatan yang disebabkan saat proses pemindahan. Kedua, berikan pullet air minum dan pakan. Penjualan tempat pakan ayam layer mudah ditemukan. Bentuk tempat pakan ayam layer dengan sistem kandang baterai yaitu berupa talang pakan. Setelah itu berikan vitamin dan elektrolit agar stamina pullet tetap terjaga. Keberhasilan peternak dalam menjalankan pemilihan dan pemeliharaan yang baik akan berdampak terhadap produktivitas telur dan meningkatkan keuntungan yang maksimal.


Tag

Post terbaru

Respon Komentar

Belum Ada Komentar

Tinggalkan Komentar

* Komentar akan ditampilkan bila disetujui