Feses
pada ayam ternak dapat menjadi parameter kesehatan ayam. Feses basah pada ayam dapat
disebabkan dari basahnya litter kandang ayam. Kotoran ayam mengandung protein,
karbohidrat, lemak, dan senyawa organik lainnya. Kotoran ayam terdiri dari sisa
pakan dan serat selulosa yang tidak tercerna, bakteri usus, getah pencernaan,
cairan empedu, jaringan lapisan usus, dan zat-zat mineral yang berasal dari
metabolisme tubuh.
Sebagian
dari zat-zat yang tidak dapat diserap dan tidak tercerna dari usus halus
berkumpul di dalam usus buntu dan pada bagian ini terjadi sedikit penyerapan.
Berkontraksinya usus buntu untuk mendorong isinya keluar ke dalam usus besar,
berlangsung lebih kurang sehari. Bahan yang tidak tercerna dikeluarkan dari
usus besar ke dalam kloaka dalam bentuk feses. Adanya perubahan bentuk, bau,
dan warna pada feses ayam menjadi indikasi adanya perubahan pada sistem
pencernaan dan kesehatan ayam. Feses ayam yang normal berwarna kehijauan atau
kecoklatan, solid/liat, dengan diselimuti bagian putih asam urat pada bagian
atas. Jika feses ayam basah ada indikasi beberapa kemungkinan seperti stress, adanya
gangguan nutrisi, dan infeksi penyakit.
Heat
stress pada ayam dapat menjadi faktor penyebab feses ayam basah. Heat stress merupakan
kondisi dimana ayam stress karena suhu lingkungan terlalu tinggi dan kebutuhan
air meningkat tajam. Apabila dalam suhu normal rasio kebutuhan air dengan pakan
sebesar 2 : 1, sedangkan pada kondisi panas dapat mencapai 5 : 1. Ayam secara
alami akan menambah konsumsi minumnya untuk menurunkan suhu tubuh. Efek yang
dapat ditimbulkan dari hal ini adalah feses menjadi lebih berair. Penanganan
heat stress dapat dilakukan dengan pengaturan ventilasi yang cukup pada kandang
agar ayam tidak terlalu panas terutama saat cuaca terik. Penggunaan blower
sangat bermanfaat untuk meminimalisir heat stress ayam ternak pada kandang
close house. Berbagai jenis dan spesifikasi blower disediakan oleh para supplier
dan distributor peralatan ternak yang menjual kipas kandang ayam closed house berkualitas.
Tingginya
kadar protein dan garam dalam pakan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit
dalam tubuh sehingga feses menjadi lebih basah. Kadar garam yang tinggi akan
memicu peningkatan konsumsi air sehingga ayam menjadi diare. Demikian halnya
dengan kadar protein yang terlalu tinggi, sisa protein yang tidak tercerna
dapat menyebabkan timbunan asam urat dalam ginjal yang memicu ayam minum lebih
banyak. Infeksi
penyakit pencernaan yang memiliki gejala diare juga menjadi faktor feses ayam
basah. Contoh penyakit yang dapat memunculkan gejala diare antara lain AI,
gumboro, IB, ND, NE, colibacillosis, salmonellosis, dan kolera. Peternak perlu sadar ketika ayam ternaknya mengalami diare dan memberikan tanggapan secara cepat dan tepat karena hal tersebut dapat mengganggu performa pertumbuhan ayam ternak