Telur
ayam menjadi salah satu bahan makanan favorit masyarakat Indonesia karena
pengolahannya yang mudah serta harganya yang terjangkau bagi seluruh kalangan. Peternak
ayam layer sebagai pemasok telur ayam di pasaran harus memonitoring kualitas
dan kuantitas telur yang dihasilkan oleh ternak ayam layernya. Pengontrolan kuantitas
telur yang diabaikan akan berdampak pada harga telur di pasaran dan bisa menyebabkan
perang harga dan harga telur menjadi jatuh. Kualitas juga tidak kalah
pentingnya untuk diperhatikan. Masa penyimpanan telur yang terlalu lama akan
menyebabkan telur busuk dan tidak layak jual. Penyimpanan telur pada lemari
pendingin dapat menambah durasi penyimpanan dibandingkan dengan disimpan pada
suhu ruangan.
Ukuran
telur yang dihasilkan juga diharapkan seragam atau tidak ada perbedaan yang
sangat mencolok dari segi ukuran maupun warna kerabang. Kondisi tidak
seragamnya ukuran telur sering ditemui oleh peternak ayam layer. Lalu apa saja
faktor penyebab ketidakseragaman ukuran telur ayam yang dihasilkan? Mari simak
pembahasan berikut ini.
Ketidakseragaman
ukuran telur berkaitan dengan kualitas dari telur tersebut. Ada 2 faktor yang
berperan penting pada kualitas telur ayam yaitu faktor infeksius dan faktor non
infeksius. Faktor infeksius yaitu adanya penyakit yang menyerang tubuh ayam dan
menyebabkan kerusakan pada organ ayam sehingga berdampak pada kualitas telur. Telur
yang berukuran kecil dan warna kerabang pucat bisa disebabkan karena ayam
terserang penyakit ND (Newcastle Disease). Penyakit ND juga bisa menyebabkan
penurunan produksi telur dan mengganggu saluran pernapasan ayam. Angka kematian
yang ditimbulkan sekitar 10% untuk kasus ND mesogenik dan 100% untuk kasus ND
velogenik. Pencegahan penyakit ND pada kandang ternak ayam layer Anda bisa
dengan peningkatan biosecurity dan pelaksanaan vaksinasi yang terencana dengan
baik. Penularan bisa melalui pegawai kandang ataupun peralatan kandang yang
digunakan bersamaan seperti wadah
pakan ayam.
Faktor
non infeksius yaitu faktor yang cenderung disebabkan oleh manajemen kandang
yang tidak baik seperti kualitas pakan, pencahayaan, kondisi stress ayam, dan
bobot ayam. Pakan menjadi sumber nutrisi bagi ayam. Kualitas pakan yang buruk
dan kebutuhan akan nutrisi yang tidak terpenuhi akan menyebabkan telur ayam
berukuran kecil. Nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan seperti protein, asam
amino, energi, lemak total, dan asam lemak esensial. Pencahayaan berpengaruh terhadap
ukuran telur yang dihasilkan serta kematangan saluran reproduksi. Ayam yang
mengalami kematangan seksual terlalu dini akan memproduksi telur berukuran
kecil. Stress yang dialami oleh ayam selain berdampak pada penurunan produksi
telur juga berdampak pada ukuran telur yang dihasilkan. Salah satu penyebab ayam
stress bisa dikarenakan perubahan cuaca yang ekstrim terutama saat masa
pancaroba.
Setelah
mengetahui kedua faktor penyebab kecilnya telur ayam Anda bisa meminimalisir
penyebab tersebut dengan peningkatan biosecurity, perencanaan program vaksinasi
ayam layer, penyediaan pakan berkualitas serta air minum higienis, persiapan akan
menghadapi cuaca ekstrim saat pancaroba, dan pemberian vitamin secukupnya.