Pengeraman
telur ayam selama 21 hari oleh ayam betina saat ini banyak digantikan
peranannya oleh mesin penetas otomatis. Mesin penetas telur tidak hanya dipakai
untuk menetaskan telur ayam saja tetapi dapat juga untuk menetaskan telur unggas
lainnya seperti bebek, itik, dan lainnya. Sebelum menggunakan mesin penetas
telur, kita perlu mengetahui terlebih dulu beberapa hal yang menjadi poin
penting dalam pengoperasian mesin penetas telur.
Pengaturan
suhu mesin penetas telur harus dimonitoring agar perkembangan embrio dalam
cangkang telur berkembang secara maksimal. Suhu mesin penetas telur juga harus
disesuaikan dengan jenis telurnya. Untuk penetasan telur bebek suhu yang
direkomendasikan yaitu berkisar dari 37,78-39,940C. Sedangkan untuk
telur ayam suhu yang direkomendasikan sebesar 38,33-40,550C. Suhu yang
tidak sesuai dapat mengakibatkan gagalnya telur untuk menetas.
Selain
suhu, ada hal yang perlu diperhatikan juga yaitu kelembapan. Kelembapan untuk
telur ayam saat awal penetasan berkisar antara 52-55% kemudian dinaikkan sebesar
60-70%. Sedangkan untuk telur bebek kelembapan yang dibutuhkan pada minggu
pertama sebesar 70% dan minggu kedua sebesar 60-70%. Kelembapan berpengaruh
terhadap proses metabolisme kalsium pada embrio telur. Ketika kelembapan dalam
mesin penetas tinggi, perpindahan kalsium dari kerabang telur ke tulang dalam
perkembangan embrio akan lebih banyak.
Embrio
dalam cangkang telur membutuhkan sirkulasi pertukaran udara agar perkembangan
telur berjalan secara normal dan optimal. Kerabang telur memiliki pori-pori
yang berperan dalam proses keluar masuknya udara. Sehingga selain suhu dan
kelembapan, penting juga untuk menyediakan kadar oksigen yang cukup dalam mesin
penetas. Persediaan oksigen berasal dari lubang ventilasi yang ada di mesin
penetas. Mesin penetas bisa Anda dapatkan di supplier maupun distributor yang
menjual peralatan kandang
ayam. Pastikan untuk selalu memilih supplier maupun distributor yang
terpercaya dan selalu menjaga kualitas produk serta pelayanannya terhadap
customer.