Ayam
broiler menjadi primadona yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Masa
ternak ayam broiler yang relatif singkat dan hasil panen yang optimal terkadang
menimbulkan mitos yang beredar di beberapa daerah. Ayam broiler merupakan jenis
ayam yang paling sering dikonsumsi dibandingkan ayam lainnya. Dikenal juga
dengan sebutan ayam potong atau ayam negeri. Lalu apa saja hoax / mitos yang
beredar dan bagaimana kondisi yang sebenarnya?
- Ayam
broiler disuntik hormon agar terlihat gemuk
Adanya
mitos yang menyebutkan bahwa ayam broiler disuntik hormon saat masa ternak dan
mengakibatkan timbulnya rasa khawatir bagi masyarakat yang mempercayai mitos
tersebut. Isu pemberian hormon pada ayam broiler dikatakan mitos karena ada
fakta pendukung ketidakmungkinan penyuntikan hormon pada ayam broiler dilakukan
karena banyaknya populasi ayam dalam kandang serta harga hormon yang relatif
mahal dan memakan waktu jika digunakan untuk tujuan memperbesar daging ayam
broiler. Peternak biasanya memberikan vitamin pada ayam broiler untuk menunjang
pertumbuhan ayam dan hal ini lumrah serta boleh untuk dilakukan. Proses vaksinasi
yang diberikan secara injeksi atau suntik ini yang sering disalahartikan dengan
suntik hormon pada ayam broiler. Mitos ini timbul karena ayam broiler bisa dipanen
dalam waktu yang singkat padahal kondisi tersebut bisa dijelaskan secara
ilmiah. Secara genetis, ayam broiler menjadi bibit unggul karena proses seleksi
ayam induk yang ketat. Ayam broiler juga diternakkan pada lingkungan kandang
yang diatur sirkulasinya dengan baik sehingga dapat tumbuh optimal. Adanya
banyak panduan tentang cara beternak ayam yang baik dan benar juga menjadikan
peternak menjadi mengerti dan paham dalam berbudidaya agar hasil ternak ayam
broiler dapat maksimal. Supplier
peralatan ternak ayam juga menjual kipas kandang ayam yang bisa membantu sirkulasi udara
dalam kandang agar kadar ammonia dalam kandang tidak tinggi. Pelarangan penggunaan
hormon bagi hewan konsumsi diatur di Undang-Undang No.18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan jadi gak perlu khawatir lagi untuk
konsumsi ayam broiler ya!
- Makan
ayam broiler dapat menyebabkan keracunan
Pemerintah
sudah menerapkan sertifikasi terhadap produk-produk hewan yang beredar di
pasaran untuk menjamin keamanan dari segi kesehatan dan ditandai dengan kepemilikan
sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Pemotongan ayam juga wajib dilakukan di
Rumah Potong Hewan Unggas (RPH-U) yang telah mendapat sertifikat NKV dan memperhatikan
prinsip higienitas sanitasi serta dijamin memproduksi daging yang aman, sehat,
utuh, dan halal (ASUH) untuk dikonsumsi masyarakat. Berita bohong yang
menyebutkan bahwa ayam broiler dinilai menjadi penyebab keracunan karena
bakteri e.coli dan salmonella yang terdapat pada ayam padahal faktanya e.coli
merupakan bakteri yang alami hidup dalam usus manusia maupun hewan. Keracunan terjadi
karena proses pengolahan yang salah dan ayam terindikasi terjangkit virus
sebelum disembelih.
- Meragukan
kehalalan ayam broiler
Ayam
broiler yang dipotong secara massal sering diragukan kehalalannya karena mitos
yang beredar bahwa proses pemotongan dalam jumlah banyak dinilai tidak memenuhi
syariat. Kehalalan bagi daging ayam broiler yang dihasilkan oleh perusahaan
pemotongan ayam bisa dilihat dari kemasan yang mendapatkan sertifikasi halal
dari MUI.
Dari
beberapa berita hoax maupun mitos yang tidak didasari dengan penjelasan ilmiah yang
berasal baik dari asumsi-asumsi masyarakat maupun media online sebaiknya kita
sebagai pengguna internet dapat lebih bijak dalam menanggapi berita tersebut
dan mencari kebenarannya. Semoga bermanfaat!