Kebutuhan ayam broiler terhadap air yaitu
sebesar 60-70% dan sisanya adalah kebutuhan akan zat kasar yang terpenuhi dari
pakan. Broiler yang kekurangan air sebanyak 20% performa pertumbuhannya akan
menurun karena air menjadi salah satu syarat utama bagi berlangsungnya proses
kehidupan. Mengingat begitu pentingnya air pada peternakan ayam broiler maka
peternak perlu untuk mengetahui konsep pemberian air pada ternak broiler yang
dapat menunjang efisiensi operasional dari peternakan yang dimilikinya. Selain
itu pemenuhan terhadap kebutuhan air juga harus dipenuhi baik secara kualitas
maupun kuantitas. Kuantitas air yang dibutuhkan oleh ayam broiler tergolong
cukup tinggi sebab broiler butuh asupan minum yang banyak. Air pada peternakan
broiler selain berperan untuk kebutuhan ayam, air juga digunakan untuk sanitasi
dan disinfeksi serta kebutuhan pegawai kandang terhadap air.
Jika
sumber air berasal dari sumur maka hal yang harus diperhatikan yaitu jaraknya
dengan saluran pembuangan feses. Hal tersebut dikarenakan feses dapat
terkontaminasi dengan bakteri Escherichia coli. Sumber air minum ternak
dipengaruhi oleh faktor lokasi dari kandang. Tidak disarankan untuk mengambil
air dari daerah rawa-rawa karena memiliki pH yang rendah dan mengandung
mikroorganisme yang tinggi. Ciri-ciri air yang memiliki kualitas rendah yaitu
warna air yang kotor, berbau, pH rendah, dan rasa tidak enak. Bagi peternak
yang berlokasi di dataran rendah, ayam akan banyak minum karena iklim yang
panas. Kebutuhan ayam terhadap air dapat dihitung dari 2 kali lipat konsumsi
pakan ayam. Kurangnya air minum yang tersedia dapat menyebabkan dehidrasi,
penurunan average daily gain (ADG) dan kematian dengan jumlah yang
masif. Jika sampai 36 jam tanpa air maka bulu ayam akan rontok dan ayam bisa
mati.
Konsep pemberian air pada ternak
broiler ini juga dapat meminimalisir lembabnya sekam yang diakibatkan dari
tumpahan air ke sekam. Air yang keluar dari nipple dipengaruhi oleh
tekanan kolom. Semakin tinggi tekanan kolom semakin banyak juga air yang keluar
dari nipple ketika dipatuk ayam. Ayam hanya dapat menampung air sesuai
dengan ukuran paruh mereka. Jika air yang keluar dari nipple melebihi
dari yang dapat ditampung oleh paruh ayam maka kelebihan air tersebut akan
jatuh ke sekam. Jika kadar ammonia dalam kandang bernilai >20 ppm dapat
menyebabkan ayam mengalami iritasi mukosa pada membran mata.
Sekam
yang lembab dapat meningkatkan kadar ammonia dalam kandang dan menjadikan
lingkungan kandang tidak sehat. Ziggity sebagai satu-satunya pabrikan
yang 100% berfokus menjual
tempat minum unggas memiliki banyak kelebihan yang ditawarkan oleh
produknya, ziggity watering system. Tujuan sederhananya yaitu agar paruh
ayam tetap terisi air selama proses minum tetapi menghindari air yang terbuang
sia-sia dan jatuh ke sekam. Perilaku minum pada ayam biasanya dilakukan sambil
menenggelamkan paruh kedalam tempat minum, kemudian dalam selang beberapa detik
ketika ayam meminum air biasanya ayam tersebut mengangkat kepala sambil membuka
paruhnya.