Tanggal :03/02/2023 13.07.00
Penulis : Creative Team
Slat
dalam ternak ayam broiler berfungsi sebagai alas kandang ayam. Slat menjadi
inovasi alas kandang pengganti sekam dengan alasan faktor kesehatan dan
kepadatan populasi dalam kandang. Penggunaan slat dinilai lebih sehat karena
ayam tidak bersetuhan dengan kotorannya secara langsung. Kotoran ayam akan
turun melalui lubang-lubang slat.
Tujuan
dikembangkannya slat plastik yaitu untuk peningkatan kualitas broiler yang
diternakkan. Cidera yang biasanya dialami oleh ayam yaitu terselipnya kaki dan
bagian tubuh ayam lainnya di dalam slat. Cidera tersebut biasanya dialami
karena masih menggunakan slat konvensional dengan bahan kayu maupun bambu. Terdapat
slat berbahan plastik yang memiliki kelebihan dalam mengatasi permasalahan dari
slat berbahan kayu maupun bambu. Slat plastik dapat mencegah kaki ayam yang
terluka akibat terjatuh atau terperangkap pada lubang slat. Luka pada kaki ayam
berpengaruh terhadap performa ayam karena mikroorganisme dapat masuk ke tubuh
ayam melalui kaki ayam yang luka.
Slat
berbahan plastik mudah dibersihkan karena slat plastik mudah dibongkar pasang. Keunggulan
bahan plastik yaitu bakteri-bakteri tidak dapat masuk ke dalam pori-pori
plastik. Penyakit yang disebabkan oleh sekam lembab juga tidak ditemukan jika
peternak menggunakan slat plastik sebagai alas kandang. Keawetan slat plastik
jauh lebih lama dibandingkan dengan slat berbahan kayu. Penyebab slat berbahan
kayu kurang awet karena terdapat kemungkinan rayap yang sering merusak slat
berbahan kayu.
PT
Mitra Alat Ternak sebagai distributor
alat kandang ayam broiler menyediakan slat plastik yang mampu menahan
beban sampai 120 kg. Lubang slat plastik berukuran 2x2 cm sehingga sesuai untuk
hewan ternak. Jarak antara slat dengan lantai dapat disesuikan dengan keinginan
dan kebutuhan para peternak. Ayam akan lebih sehat jika jarak ayam dengan
kotoran ayam memiliki jarak yang sesuai. Penggunaan slat plastik sangat
menunjang efektivitas dan efisiensi dalam beternak khususnya ternak ayam
broiler. Peternak tidak perlu repot mencari persediaan sekam dan mengganti
sekam baru dengan sekam yang sudah bercampur dengan kotoran ayam.