Tanggal :09/05/2023 11.13.00
Penulis : Creative Team
Ternak
ayam broiler saat ini banyak diminati oleh para peternak di Indonesia seiring
tingginya permintaan daging ayam di pasaran. Ayam broiler memiliki ciri khas
rentan terhadap penyakit baik ketika musim penghujan maupun masa pancaroba. Kandang
ternak ayam broiler yang semula menggunakan alat dan bahan yang sederhana
dengan harga terjangkau pun kini mulai ditinggalkan dan ditingkatkan menjadi
kandang tipe close house. Kandang open house yang mengandalkan sirkulasi udara
secara alami melalui rongga udara ataupun celah di bangunan kandang menjadi tidak
sesuai dengan kebutuhan suhu yang sesuai dengan pertumbuhan ayam broiler. Sedangkan
pada kandang tipe close house terdapat peralatan yang mendukung tersedianya
ataupun dapat memenuhi kebutuhan suhu yang dibutuhkan dalam kandang ayam
broiler tersebut.
Lalu
apa pengaruh penerapan kandang close house terhadap performa ayam?
Berdasarkan
dengan apa yang sudah sedikit disinggung di atas kita dapat mengetahui bahwa
pada kandang tipe close house diuntungkan dengan sistem kandangnya yang
tertutup dengan disertai peralatan canggih yang bisa memenuhi kebutuhan suhu
ayam broiler. Kandang close house ini biasanya dimiliki oleh peternak dengan
skala besar. Suhu yang sesuai akan memberikan rasa nyaman pada ayam broiler
sehingga ayam broiler tidak mudah terserang penyakit. Pada kandang open house
khususnya saat musim hujan, ayam broiler dapat mengalami kedinginan yang bisa
dilihat dari berkumpulnya segerombol ayam broiler di dekat pemanas. Suhu yang
terlalu rendah maupun tinggi meningkatkan mortalitas yang terjadi pada ternak
ayam broiler. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang sudah banyak
dilakukan bahwa penerapan kandang close house menurunkan tingkat mortalitas. Kualitas
ayam yang diternakkan pada kandang close house juga terbukti lebih baik jika
dibandingkan dengan ayam dari kandang tipe open house. Rata-rata kecepatan
pertumbuhan ayam di kandang open house memang lebih cepat dibandingkan di
kandang close house tetapi berat final ayam saat panen lebih berat pada ayam
yang diternakkan pada kandang close house.
Pengaruh
penerapan kandang close house pada akhirnya berdampak terhadap pendapatan hasil
panen ayam broiler. Pencegahan kematian ayam broiler dengan jumlah banyak bisa
dilakukan melalui pengetatan biosecurity dan penggunaan peralatan otomatis mengurangi
morbiditas dan mortalitas dalam kandang. Selain mengurangi mortalitas,
peralatan kandang yang bisa beroperasi secara otomatis juga berdampak terhadap
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal tersebut juga berpengaruh pada biaya operasional
yang dikeluarkan. Contohnya saja pada penggunaan tempat makan ayam otomatis pegawai kandang tidak
perlu lagi menuang pakan satu persatu ke wadah pakan ayam tetapi bisa hanya
dengan mengisi hopper yang berada di dalam kandang yang kemudian nanti dari
hopper tersebut pakan akan terdistribusi ke seluruh pan feeder dalam kandang. Penerapan
kandang tipe close house disertai peralatan ternak otomatis mungkin pada
awalnya menjadi keraguan karena modal awal yang dikeluarkan akan sangat banyak
tetapi hal ini sesuai dengan keunggulan yang ditawarkannya seperti pengurangan
jumlah tenaga kandang yang dibutuhkan, pengurangan tingkat penyakit dan
kematian ayam dalam kandang, dan performa ayam yang meningkat.
Semoga
bermanfaat!