Pada
tahun 1920-1930an merupakan produksi awal dari ayam broiler. Permintaan telur
yang tinggi menyebabkan banyaknya ayam layer yang dipelihara sehingga ada
kelebihan untuk jumlah ayam jantan yang kemudian petani menjual kelebihan ayam
jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging. Setelah itu terjadi peningkatan
permintaan ayam pedaging dan peternak mulai menyadari bahwa ayam dipelihara
dengan single purpose yaitu sebagai penghasil telur atau daging saja
sehingga produksi lebih terfokus, efektif, dan efisien.
Ayam
broiler dibudidayakan secara industrial. Terdapat dua level budidaya ayam
broiler yaitu budidaya indukan (parent stock) dan anak ayam (DOC). Ayam broiler
merupakan ayam hasil budidaya teknologi baik jantan maupun betina yang memiliki
ciri utama yaitu pertumbuhannya yang cepat dan penghasil daging dengan konversi
makanan yang irit. Keunggulan ayam broiler yaitu dapat dipanen pada usia yang relatif
muda, memiliki rasa yang khas, memiliki ukuran badan relatif besar, padat,
produksi telur rendah, dan bergerak lamban. Ayam broiler pertama kali dikenal di
Indonesia pada tahun 1950-an. Perkembangannya terus meningkat di era 1980-an
dan seiring berjalannya waktu muncul berbagai strain ayam broiler.
Strain
yaitu istilah untuk jenis ayam baru yang bersifat turun temurun dan berasal
dari persilangan bermacam-macam bangsa yang memiliki bentuk, sifat, dan tipe
produksi tertentu sesuai dengan tujuan produksi. Ayam broiler memiliki banyak
strain diantaranya yaitu Arbor Acress, Avian, Acoblack, Cobb, Lohman, Ross, Isa
Vedette, Peterson, Hybro, dan Hubbard. Beberapa perusahaan terkadang memiliki
strain yang berbeda agar mereka memiliki keunikan sendiri dan merupakan teknik
marketing bagi dunia hatchery dimana dengan perbedaan ini peternak
menjadi bisa menemukan banyak pilihan yang berkualitas.
Strain
ayam broiler yang banyak digunakan di Indonesia yaitu strain Lohman. Ciri-ciri
dari ayam broiler strain Lohman yaitu bulu berwarna putih, kulit berwarna
kuning, jengger tunggal, kaki berwarna kuningdan pada umur 8 minggu bobotnya
dapat mencapai 2,2 kg. Ayam strain Lohman memiliki kelebihan yaitu memilki
nafsu makan yang cukup baik. Hal tersebut menunjang pertumbuhan yang baik dan
pencapaian bobot badan yang tinggi akan didapatkan dalam waktu yang singkat.
Pengembangan
strain Cobb di Indonesia dilakukan oleh perusahaan yang sudah besar dan terkenal.
Varian strain Cobb terdiri dari Cobb 500 dan Cobb 700. Jika dilihat berdasarkan
target produksi strain Cobb memiliki target yang lebih tinggi dibandingkan
dengan strain yang lainnya. Strain Ross merupakan hasil persilangan dari bangsa
ayam yang berasal dari Inggris dengan Cornish. Mengetahui berbagai strain ayam
broiler untuk kemudian peternak dapat memilih strain yang ingin diternakkan
harus juga sejalan dengan faktor-faktor penunjang lainnya dalam beternak ayam
broiler seperti faktor lingkungan yang mendukung, pakan yang berkualitas
tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Peralatan penunjang dalam kandang bisa didapatkan di supplier peralatan ternak ayam
yang terpercaya dan mengutamakan pelanggan dalam menjalankan bisnisnya.