Vaksinasi
terhadap ayam broiler menjadi kegiatan yang penting saat beternak ayam broiler.
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah ayam broiler terserang penyakit. Kegiatan
vaksinasi dilakukan untuk memasukkan mikroorganisme tertentu yang telah
dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang pembentukan antibodi yang protektif
dan seragam dalam tubuh ternak. Tindakan pencegahan masuknya penyakit seperti
vaksinasi perlu dilakukan sebelum terjadinya infeksi karena penyakit yang
sering menyerang ayam broiler tidak dapat disembuhkan dengan pemberian obat
serta jika bakteri sudah terlanjur masuk akan sulit diberantas secara tuntas
dan mudah untuk muncul kembali. Ditinjau dari segi ekonomi, pemberian vaksin
jauh lebih murah jika dibandingkan dengan resiko kematian ayam yang terserang
penyakit.
Namun
dalam pelaksanaannya ayam terkadang menunjukkan gejala post vaksinasi berupa
gejala gangguan pernapasan yang menjadi kekhawatiran bagi peternak. Reaksi post
vaksinasi merupakan reaksi yang terjadi pada penggunaan vaksin aktif. Vaksin
aktif merupakan vaksin yang berisi mikroorganisme yang telah dilemahkan. Reaksi
post vaksinasi pada penggunaan vaksin aktif untuk penyakit pernapasan adalah
berupa gangguan pernapasan ringan pada vaksinasi ND dan IB. Reaksi tersebut
merupakan pertanda bahwa tubuh merespon keberadaan vaksin. Jika tidak ditemukan
reaksi post vaksinasi pada vaksin aktif hal ini dapat menjadi indikasi bahwa
vaksin tidak bekerja secara optimal.
Reaksi
post vaksinasi biasanya terjadi pada hari kedua sampai ketiga setelah vaksinasi
dan akan berhenti kurang lebih seminggu setelah diberikannya vaksin aktif
tersebut. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi reaksi post vaksinasi pada
ayam diantaranya yaitu memastikan ayam sehat ketika hendak vaksinasi, sterilisasi
alat injeksi, pemberian dosis vaksin yang tepat, dan berikan vitamin serta
elektrolit untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Memastikan ayam sehat ketika
hendak divaksinasi tujuannya agar organ limfoid pada tubuh ayam mampu merespon
keberadaan vaksin melalui pembentukan antibodi yang optimal. Jika vaksinasi dilakukan
saat ayam sakit maka dapat memperparah kondisi ayam. Alat vaksin termasuk jarum
vaksin juga harus dipastikan steril. Pemakaian jarum vaksin yang tidak steril
dapat menyebabkan peradangan pada area bekas penyuntikan. Antibiotik bisa
diberikan 3-4 hari sebelum vaksinasi dan 5-7 hari sesudah vaksinasi jika gejala
gangguan pernapasan tidak hilang.
Agar
setiap ayam memperoleh dosis vaksin yang sama, maka vaksinasi dapat dilakukan
melalui tetes mata, hidung, mulut dan suntikan. Pada pemberian vaksin melalui
air minum, peternak perlu memberikan perhatian lebih pada jumlah tempat minum,
distribusinya, maupun kuantitas dan kualitas air yang digunakan untuk
melarutkan vaksin. Vaksinasi melalui air minum akan lebih mudah jika peternak
menggunakan tempat minum ayam otomatis daripada manual. Tempat minum ayam otomatis
bisa didapatkan dari supplier maupun distributor yang menjual tempat minum ayam
dengan beragam produk unggulan.