Tingginya
tingkat konsumsi telur ayam di Indonesia yang diminati oleh semua kalangan baik
masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, menengah, maupun tinggi menjadikan
para peternak ayam layer juga menyesuaikan dengan telur yang diminta di
pasaran. Penjualan ilegal telur yang sudah retak dan kemungkinan besar sudah
tercampur dengan bakteri jahat menjadi pilihan bagi para pedagang nakal yang
ingin menekan biaya modal bahan baku telur. Selain pedagang nakal, masyarakat
dengan tingkat ekonomi rendah atau bisa dikatakan miskin juga menjadi target
dari penjualan telur retak ini. Telur yang beredar di pasaran tidak hanya terbagi
menjadi telur layak jual dan telur tidak layak jual yang disebabkan karena keretakan
telur tersebut. Terdapat beragam tipe telur yang didasarkan dengan bagaimana ayam
tersebut dipelihara seperti telur organik, telur cage free, telur free range,
telur omega-3, dan telur pasteurized.
Telur
organik yaitu telur yang dihasilkan oleh ayam petelur yang dipelihara oleh
peternak secara organik dengan hanya memberi pakan organik. Sekitar 50% pakan organik
yang diberikan terbuat dari pakan jagung. Jagung yang diberikan juga harus
benar-benar organik dalam artian pupuk yang digunakan harus pupuk kandang dan
tidak boleh menggunakan pupuk kimia. Hal tersebut yang menjadi kesulitan untuk berbisnis
telur organik serta penyebab harga telurnya yang lebih mahal jika dibandingkan
dengan telur biasa.
Selanjutnya
ada telur free range. Telur free range yaitu telur yang dihasilkan dari ayam
petelur yang dipelihara di alam terbuka. Jenis ayam petelur yang dipelihara
dengan cara dibiarkan di alam terbuka ini biasanya jenis ayam kampung karena
cenderung lebih tahan hidup di alam. Ayam yang dipelihara secara free range
lebih sehat dibandingkan dengan ayam yang dipelihara dalam kandang baterai yang
memiliki sekat-sekat dan membatasi gerak alami ayam seperti mengibaskan sayap sehingga
ayam bisa mengalami stres. Telur yang dihasilkan dari ayam yang sehat maka
kemungkinan juga akan sehat sehingga harganya menjadi lebih mahal.
Selain
telur free range ada juga telur cage free. Telur cage free merupakan telur yang
dibiarkan berkeliaran dengan bebas tetapi masih di dalam kandang. Jika telur
free range dan cage free dilihat berdasar dengan tempat ayam tersebut
dipelihara, maka ada telur yang dihasilkan berdasar dengan jenis pakan yang
diberikan.
Terdapat
telur omega 3 yang dihasilkan dari ayam petelur yang diberikan pakan yang tinggi
akan kandungan omega 3. Selain itu ada telur pasteurized yaitu telur yang sudah
mengalami proses pasteurisasi. Telur pasteurisasi konon lebih sehat dikonsumsi
setengah matang atau mentah. Terakhir ada telur vegetarian. Telur ini
dihasilkan oleh ayam yang tidak diberi pakan berupa daging, ikan, atau produk
hewani lainnya. Biasanya harga telur vegetarian lebih mahal daripada harga telur
biasa meskipun kandungan gizinya tetap sama.
Penggunaan peralatan ternak ayam yang
berkualitas akan menunjang pengoperasian bisnis ternak ayam. Peternak pastinya
akan dimudahkan dengan pemilihan peralatan ternak ayam serba otomatis. Supplier peralatan ternak ayam
seperti PT Mitra Alat Ternak yang memiliki visi menjadi perusahaan 5 besar dalam
industri peralatan peternakan ayam yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki beragam
produk peralatan ternak ayam yang disesuaikan dengan kebutuhan para peternak di
berbagai kalangan.